Sabtu, 22 Februari 2014

Umbi-Umbian yang Terlupakan

Diposting oleh Unknown di 01.10
Cuaca ekstrem yang melanda dunia rupanya mempengaruhi produksi pangan. Banyak negara penghasil beras dan gandum terancam gagal panen. Para ahli menyarankan agar kita mulai memikirkan cara mencari sumber makanan baru.

Kebiasaan Makan Nasi
Selama ini, kita mengenal nasi sebagai makanan pokok. Jika belum makan nasi, rasanya kita belum makan. Nasi adalah penghasil karbohidrat yang dapat menimbulkan rasa kenyang jika kita makan. Padahal, makanan penghasil karbohidrat bukan hanya nasi, tetapi juga umbi-umbian. Hanya karena sudah biasa makan nasi, kita sulit beralih makan umbi.

Kita Kaya Umbi-Umbian
Kita beruntung tinggal di Indonesia. Tanah kita subur sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain bagus ditanami padi, tanah kita juga cocok ditanami berbagai umbi-umbian. Ada banyak sekali jenis umbi-umbian di Indonesia. Di Bali saja, terdapat 75 jenis tanaman umbi yang dapat dimakan. Sedangkan hasil penelitian di lima desa di Yogyakarta ditemukan 65 jenis umbi. Itu belum di daerah lain di Indonesia.

Bukan Hanya Kentang dan Ubi
Umbi-umbian bukan hanya kentang, singkong, atau ubi jalar. Ada juga suweg, gembili, ganyong, talas, dan lainnya. Sayang, belum banyak yang memanfaatkannya. bahkan, banyak di antara kita yang belum mengenal umbi-umbian itu. Kita mungkin tau apa itu singkong dan ubi jalar karena banyak tukang gorengan yang menjualnya. Namun, taukah  kita apa itu suweg, gembili, dan ganyong?

Suweg
Suweg (Amorphophallus campanulatus) adalah tanaman yang berasal dari Afrika. Suweg dapat tumbuh di tanah kapur, tanah lempung, tanah merah, maupun tanah berpasir. Pohonnya hijau bertotol putih, tampak seperti baju batik. Suweg mengandung karbohidrat, kalsium, zat besi, protein, lemak, dan energi yang kita butuhkan. Suweg aman dimakan oleh penderita diabetes dan tepungnya dapat menjadi obat penurun demam.

 

Gembili
Gembili memiliki nama ilmiah Dioscorea esculenta. Ia mengandung karbohindrat yang cukup tinggi. Oleh karenanya, gembili menjadi penyedia sumber energi yang cukup besar. Ada beberapa jenis gembili, yakni gembili gajah, gembili teropong, gembili ketan, gembili srewot, dan gembili wulung. Gembili dapat dimasak dengan cara dikukus, direbus, digoreng, atau dibakar. Selain itu, gembili dapat diubah menjadi bioetanol, yakni bahan bakar pengganti besin.

 

Ganyong
Ganyong alias Canna edulis rasanya manis dan pulen jika direbus atau dikukus. Selain itu, umbi ganyong juga banyak diolah menjadi pati atau tepung untuk bahan pembuat kue. Tanaman ini tersebar hampir di seluruh Indonesia. Ganyong dikenal dengan banyak nama, misalnya di daerah Jawa Barat disebut limbong atau ganyol; di Madura disebut banyong atau mayong. Ada dua jenis ganyong yang kita kenal, yakni ganyong merah dan ganyong putih.

 

Makan Umbi tidak Ndeso
Ada sebagian orang yang menganggap makan singkong, ubi jalar, suweg, gembili, dan ganyong itu ketinggalan zaman atau ndeso. Itu salah besar! Di Jepang, umbi-umbian sangat digemari. Sebab, umbi-umbian terbukti mengandung gizi dan serat yang cukup tinggi. Selain itu, berdasarkan penelitian, sebagian umbi bahkan berkhasiat menyembuhkan penyakit seperti kanker dan diabetes.

Kita kaya umbi-umbian, namun belum banyak memanfaatkan. Sayang jika sampai umbi-umbian kita hilang karena kita abaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Aya Fadhila Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review