Desa Karduluk terletak di jalan Raya Sumenep - Pamekasan. Lokasinya tepat di perbatasan Sumenep. Jika kita berkendaraan dari Pemekasan menuju Sumenep, kita akan melintasi daerah di mana hampir sebagian besar rumah penduduk di tepi jalan itu memiliki usaha mebel kayu dan ukiran. Jika kita jumpai pemandangan seperti itu, dapat dipastikan kita sudah masuk wilayah Desa Karduluk.
Ukiran yang dibuat pengrajin Karduluk cukup unik. Ukiran mereka memiliki ciri khas berwarna cerah. Warna yang paling sering digunakan adalah kombinasi hitam, merah, kuning, dan hijau. Ini berbeda dari ukiran di luar Madura yang banyak mengandalkan warna cokelat pelitur. Motif ukiran Karduluk juga banyak terpengaruh pakem Keraton Sumenep. Oleh karena itulah, ukirannya menjadi klasik. Namun, sekarang sudah berkembang juga motif-motif baru sesuai permintaan pembeli.
Ukiran ini pada umumnya dibuat sebagai penghias tempat tidur, meja kursi, hingga kurungan ayam bekisar. Namun, sekarang, pengukir Karduluk juga membuat ukiran tiga dimensi. Ukiran tiga dimensi ini tidak dapat seperti ukiran biasa. Bentuknya menyerupai relief, tetapi memiliki relung-relung yang membuat ukiran tampak memiliki ruang di dalamnya. Biasanya, ukiran tiga dimensi ini dibuat sebagai hiasan dinding.
Misalnya, ketika mengukir pohon, ada bagian batang dan daun yang diukir utuh dan terlihat tidak menempel pada kayu bagian belakang. Dalam pohonnya bulat penuh dan ada sebagian daunnya yang kanopinya tampak timbul. Ada sebagian pengukir yang membuat ukiran tiga dimensi dengan cara menempelkan menggunakan lem kayu. Namun, ada juga yang membuat ukiran tiga dimensi di atas papan kayu tebal yang utuh. Ukiran seperti inilah yang harganya mahal.
Madura tidak hanya terkenal akan tradisi karapan sapinya. Namun, Madura memiliki banyak hasil budaya khas lainnya. Ukira Karduluk ini adalah salah satunya.
0 komentar:
Posting Komentar